Gambar digital, merupakan suatu terobosan baru yang banyak memberikan perubahan di kehidupan kita. Berawal dari poster, lukisan, foto konvensional dan berbagai format gambar yang dibuat dengan cara konvensional, kini semua hal itu bisa diollah dan dibuat secara digital. Dampaknya adalah keefisiensian yang lebih baik. Yang mulanya format digital ini hanya digunakan untuk mengolah saja, sekarang format digital ini sudah umum dipakai untuk melihat gambar, mungkin lama-kelamaan media konvensional seperti kertas akan ditinggalkan dan diganti dengan media digital, seperti kamera konvensional yang digeser oleh kamera digital.
Gambar digital sendiri mempunyai bermacam format, namun secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu raster dan vektor. Raster adalah format yang berbasis piksel, sedang vektor adalah format yang berbasis geometri. Masing-masing mempunyai kelebihan tersendiri, namun saat ini format raster lebih digemari dari pada vektor. Padahal bukan berarti vektor lebih buruk, namun pada kenyaataannya orang lebih suka memakai format vektor ini hanya sebagai teknik atau cara membuat gambar saja (memakai corelDRAW, inkScape, adobe illustrator dll), namun pada akhirnya mereka akan mengkonversinya sebagai raster untuk hasil akhir sebuah gambar. Jika dilihat dari stake holder yang ada, memang untuk menampilkan atau menyajikan gambar hanya format atau raster yang didukung secara luas. Vektor sendiri hanya bisa dilihat atau diolah dan ditampilkan menggunakan software khusus.
Tujuan dari pemakaian gambar digital sendiri adalah untuk menambah interaktifitas, komunikasi yang lebih baik, dan visualisasi verbal. Karena memang manusia secara psikologis lebih mudah menerima gambar daripada tulisan, inilah yang membuat gambar digital berkembang pesat. Apalagi dengan penemuan internet dan menjamurnya website, pola hidup konvensional mulai digeser ke digital. Informasi dengan mudah bisa didapat dari depan komputer atau laptop kita masing-masing. Dengan menampilkan sebuah gambar digital saja di website, itu dapat mewakili beberapa paragraf kata-kata yang untuk memproses informasinya memerlukan waktu yang lebih lama dibanding melihat gambar.
Penyajian gambar yang ternyata efektif dan interaktif untuk berkomunikasi inilah yang kemudian mendukung pembakuan format, terutama saat ditemukannya internet dan HTML. Menilik dari sejarahnya, vektor lebih tua daripada raster, namun sejak adanya HTML yang mendukung web, banyak dilakukan konferensi untuk membakukan HTML, protokol internet, dan tak kalah gambar raster. Baru beberapa tahun kemudian vektor dibakukan, inilah yang membawa dampak tadi, raster dianggap sebagai hasil final. Padahal antara vektor dan raster masing-masing memiliki kelebihan untuk mengkomunikasikan tujuan seseorang. Dan juga bagaimana cara seseorang menyampaikan idenya kepada orang lain dengan melalui gambar adalah sebuah hal penting dalam mengkomunikasikan suatu hal. Sekarang ini, sudah mulai banyak browser yang mendukung penampilan file vektor, dan juga mulai berkembang aplikasi penampil vektor. Ini memberikan alternatif baru dalam mengkomunikasikan hal dengan gambar, bukan lagi memakai raster, namun vektor. Seperti halnya Scalable Vector Graphic untuk menampilkan vektor di web. Mulai sekarang kita bisa memilih format apa yang akan kita tampilkan, apakah vektor yang tidak mengenal kedalaman piksel, atau memakai raster yang mudah diolah dan ditampilkan? Gunakan format yang sesuai dengan kebutuhan kita.